Menteri Koperasi dan Wamen Desa Serta Gubernur se Ide Dalam Kembangkan KDMP di Malut
SOFIFI,- Sebanyak 500 orang Kepala Desa dan Lurah di Maluku Utara menghadiri acara Peluncuran dan dialog percepatan Musyawarah Desa/ Kelurahan khusus pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih, yang dilakukan di aula Nuku lantai II kantor Gubernur Sofifi, Rabu (4/6).
Acara yang dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi Budi Ari Setiadi, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Ahmad Riza Patria, Gubernur Malut Sherly Laos, Wagub Sarbin Sehe, unsur Forkopimda Malut, sejumlah Bupati/ Walikota dan rombongan Menteri.
Gubernur Malut Sherly Laos dalam laporannya menyampaikan, dengan semangat kolaborasi dan gotong royong kita lakukan ini demi kemajuan ekonomi Desa dan Kelurahan di Maluku Utara. Terkait dengan itu saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada bapak Menteri Koperasi dan Bapak Wamen Desa PDT dan seluruh jajarannya, karena ini menjadi energi yang positif dan dukungan nyata bagi kami di wilayah Maluku Utara.
"Suatu energi yang positif untuk mempercepat penguatan ekonomi di Desa melalui Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Saya juga memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para kepala daerah (Bupati dan Walikota) dan Kepala Desa/ Kelurahan karena dengan pencapaian 100 persen pembentukan KMP di Maluku Utara. Ini tidak mungkin tercapai tanpa sinergitas, kerja sama dan kolaborasi lintas pemerintah yang baik,"
Khusus untuk para Kepala Desa dan Lurah, kalian merupakan ujung tombak gerakan ekonomi rakyat di tingkat Desa, atas gerak cepat dukungan kolaborasinya dalam waktu singkat telah melakukan Musdes sehingga pembentukan KDMP bisa capai 100 persen pada saat kunjungan pak Menteri Koperasi dan Pak Wamen Desa PDT.
"Hari ini memang kita telah berhasil membentuk KDMP 100 persen, tetapi kemudian kita masih punya banyak pekerjaan rumah, untuk itu saya mengingatkan lagi kepada pengurus KMP begitu penting, karena seperti yang selalu ditegaskan oleh bapak Presiden Prabowo, bahwa KMP bukan sekadar alat ekonomi, namun ini adalah alat perjuangan rakyat untuk bersatu dan mandiri dalam mengelola kekuatannya sendiri, mengoptimalkan potensi Desanya dan pemerataan ekonom, karena jika Desa kuat maka negara juga kuat dan Indonesia akan maju," katanya.
Desa merupakan roh dari gerakan KDMP untuk membangun kemandirian Desa, memperkuat ekonomi rakyat dari akar rumput, maka diharapkan Desa bisa mandiri, sebab perjalanan kita tentu masih panjang, olehnya itu kita harus memastikan bahwa koperasi benar-benar aktif memilih jenis usaha yang benar-benar bisa menghasilkan dan produktif yang berdampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat Desa.
Gubernur meminta, agar kita di daerah selalu jaga integritas mulai dari Gubernur, Wagub dan 10 Kepala Daerah (Bupati dan Walikota), Kepala Desa dan jajaran pengurus koperasi Desa, karena akan ada bantuan modal dari pemerintah pusat berupa pinjaman, artinya jika proposal di approve kita nanti mendapat kucuran dana, dan itu adalah pinjaman yang wajib dikembalikan.
"Mohon nanti dikelola dengan baik dengan harapan modal itu untuk KDMP bisa mandiri dan berhasil mengembalikan pinjaman tersebut," pintahnya.
Saya juga mohon kerjasama, dukungan transparansi, akuntabilitas yang baik bekerja dengan hati mengelola semua rupiah uang rakyat dengan baik, kita ada di sini untuk memastikan masyarakat dari Desa dan Kelurahan sejahtera gunakan kesempatan tanggung jawab ini dengan bijak penuh dengan integritas," pintahnya.
Menteri Koperasi Budi Ari Setiadi, dalam sambutannya mengatakan bahwa hingga saat ini telah terbentuk kurang lebih 78 ribu KDMP Desa/Kelurahan di seluruh Indonesia dan di Malut sudah 100 persen dengan jumlah 1185 Desa.
Saya memberikan apresiasi kepada Pemprov Malut dan Pemkab dan Pemkot yang telah terbentuk KMP, untuk selanjutnya dioperasionalkan dan dapat memberi manfaat terbaik bagi masyarakat.
KDMP ini merupakan ide besar Presiden bapak Prabowo, dengan melibatkan 18 Kementerian/Lembaga yang tertuang dalam Kepres Nomor 9 tahun 2025. Ini bertujuan agar masyarakat bisa maju dan sejahtera.
"Jadi KDMP ini ada gerai sembako, gerai simpan pinjam dan usaha lain yang sesuai dengan potensi Desa, makanya Desa itu harus berdaya dan layak" ungkapnya.
Yang menjadi tantangan KDMP adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat dan kesadaran kolektif akan pentingnya koperasi. Adanya image negatif publik terhadap koperasi yang bermasalah, koperasi dianggap kurang adaptif terhadap kemajuan teknologi (pada hal KMP akan dikelola secara digital), kapasitas dan kompetensi masyarakat desa berbeda-beda, koperasi harus milik seluruh warga Desa.
"KDMP ini harus menjadi kredibel, bertanggung jawab dan bermanfaat bagi masyarakat, karena itu kami melakukan kerja sama dengan aparat penegak hukum dalam mengawal program ini," katanya.
Kunci kesuksesan KMP adalah SDM, tata kelola organisasi dan sistem. Tujuan kita adalah memakmurkan rakyat, memajukan Desa dan memutus mata rantai kemiskinan agar membuat masyarakat lebih sejahtera.
Usia laporan dari Gubernur dan sambutan sekaligus paparan, dilanjutkan dengan sesi diskusi oleh Menteri Koperasi Budi Ari Setiadi dan Wamen Desa A. Riza Patria, serta para Kades, Lurah dan pengurus APDESI. (AdpimMalut25)
©MalutProv