Resmi Dibuka! Festival Toseho Menari 2025 : Sebuah Panggung Bangkitnya Ecotourism di Maluku Utara

RP/II/18.10.2025/PROVMALUT
#Resmi Dibuka! Festival Toseho Menari 2025 : Sebuah Panggung Bangkitnya Ecotourism di Maluku Utara.#

TOSEHO - Gubernur Sherly Laos melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum Politik Pemerintahan, Dra. Hairia, M.Si., secara resmi membuka Festival Toseho Menari 2025, Sabtu (18/10). Pembukaan ditandai dengan pesona tarian Koseha Gamhuku Loto Oci atau Harapan Masyarakat Pesisir yang Hilang sebagai wujud pemulihan identitas budaya yang menggambarkan keindahan Desa Toseho melalui linguistik gerakan indah nan menawan. Dibawakan apik oleh pemuda Desa Toseho yang tak henti mengundang decak kagum serta tepuk tangan hadirin.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengapresiasi langkah Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa bimbingan Universitas Khairun, karena telah menginisiasi Festival Toseho sebagai upaya merawat budaya Desa Toseho dalam rangka membangkitkan potensi wisata di daerah tersebut. Hal tersebut disampaikan Gubernur Maluku Utara yang dalam hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum Politik Pemerintahan, Dra. Hairia, M.Si.

Disisi lain Wakil Rektor III Unkhair, Abdul Kadir Kamaluddin dengan haru mengatakan, Festival Toseho melalui jalan panjang, karena harus bersaing dengan 270 proposal seluruh Indonesia. Kamaluddin lanjut katakan, bahwa kegiatan Festival Toseho lahir dari hasil riset pengembangan sumber daya pariwisata yang dilakukan oleh mahasiswa Unkhair Ternate hingga mendapatkan pembiayaan Kemeristekdikti.

“Alhamdulillah dengan dedikasi kuat para mahasiswa serta dukungan berbagai pihak, Kemenristekdikti memilih Festival Toseho Menari 2025 sebagai proposal yang mendapatkan pembiayaan” ungkapnya haru atas perjuangan anak didiknya mempersembahkan festival ini.

Melalui Kepala Desa Toseho, pihaknya mengapresiasi pelaksanaan Festival Toseho Menari 2025 sebagai penguatan dampak ekonomi lokal nyata bagi masyarakat sekitar.

“Kami berharap festival ini dapat menjadi produk unggulan desa dan mendorong peningkatan pendapatan melalui sektor pariwisata dan jasa budaya” tutur Taufik Halil.

Diungkapkan Taufik, Desa Toseho selain menyimpan khazanah budaya yang kaya juga mencatatkan prestasi pada tingkat internasional, yaitu mengikuti konferensi mangrove di Dubai. "Jelas kami sebagai bagian dari masyarakat desa turut senang bisa mengharumkan nama Maluku Utara di kancah dunia" 

Sahli Ola menegaskan bahwa Festival Toseho Menari bukan sekadar kegiatan festival biasa, melainkan sebuah panggung persaudaraan antara manusia dan alam, antara budaya dan masa depan, serta antara kreativitas dan kebersamaan. Melalui Festival Toseho, Sahli menekankan bahwa pengembangan pariwisata di Maluku Utara  tidak hanya berorientasi pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, melainkan juga pada pemberdayaan masyarakat lokal.

Menutup sambutan resminya, Sahli Ola mengajak seluruh unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga komunitas untuk bersama menjaga kelestarian Pantai Desa Toseho dan menjadikannya contoh wisata alam yang ramah lingkungan dan berdaya masyarakat.

Pada acara yang penuh semarak tersebut dilakukan pula penyerahan penghargaan dari Provinsi Maluku Utara kepada Kepala Desa Toseho, Kepala Sekolah serta Tokoh Masyarakat atas dedikasinya menjadikan Desa Toseho sebagai objek ekowisata. Salam Berbudaya! (Humas/Adpim)

Dokumentasi Kegiatan Klik Di sini

©MalutProv

Berita Terkait

Berita Terpopuler

18
Sep 2025
2 Agenda
Giat BPD MALUKU MALUT
08.30 - Bela Hotel
Hadir
RAKOR TPAD
13.00 - Ruang Rapat BPK Malut
Hadir
18
Sep 2025
1 Agenda
Rakor Evaluasi Program Gubernur
08.30 - Ruang Rapar Lt. 4
Hadir
17
Sep 2025
2 Agenda
Upacara HARHUBNAS
08.00 - Pelabuhan A. Yani
Hadir
Launching CMS SP2D Online SIPD
08.30 - Aula Nuku Lt. 2 Kantor Gubernur
Hadir

Ruang Multimedia

Link