Terbuka 500 Ribu Calon Pekerja Migran Terampil: Maluku Utara Masuk Jalur Cepat!

RP/I/03.12.2025/PROVMALUT
#Terbuka 500 Ribu Calon Pekerja Migran Terampil: Maluku Utara Masuk Jalur Cepat!#

JAKARTA — Pemprov Maluku Utara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersamaan dengan Provinsi Maluku, dan Sulawesi Tenggara untuk mendukung percepatan program nasional 500 ribu pekerja migran terampil pada 2026, Rabu (03/12/2025). Penandatanganan yang dipimpin Kementerian Perlindungan dan  Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) ini menegaskan komitmen pusat–daerah dalam membuka jalur kerja luar negeri yang resmi, aman, dan terstandar.

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, yang hadir dalam penandatanganan tersebut, menekankan bahwa MoU ini adalah momentum penting bagi daerah untuk memanfaatkan bonus demografi yang sedang dialami Indonesia. Menurutnya, melimpahnya usia produktif harus diimbangi dengan pelatihan dan penempatan yang aman, bukan dimanfaatkan oleh calo yang menawarkan jalur cepat tanpa izin resmi.

“Kita sedang berada dalam periode bonus demografi, dan ini kesempatan besar. Tapi kesempatan itu hanya bisa bermanfaat kalau masyarakat mengikuti jalur resmi,” ujar Gubernur Sherly.

Ia mengingatkan bahwa kasus yang menimpa beberapa pemuda di Halmahera Selatan—yang tertipu tawaran kerja ilegal—tidak boleh terulang.

Melalui MoU ini, tiga provinsi tersebut akan mengimplementasikan Kelas Migran, yaitu program pelatihan vokasi berbasis kompetensi yang ditujukan bagi calon pekerja migran. Pelatihan akan mencakup keterampilan teknis, disiplin kerja, literasi digital, manajemen keuangan, hingga edukasi perlindungan ketenagakerjaan.

Banyak komponen dalam program ini mengacu pada usulan Gubernur Sherly agar calon pekerja dari Maluku Utara menempuh jalur yang aman dan siap bersaing di negara tujuan dengan sertifikasi yang diakui. Pemerintah Provinsi Maluku Utara juga sedang menyiapkan pendataan calon pekerja hingga tingkat kecamatan untuk memastikan akses informasi resmi mudah dijangkau.

“MoU ini menyusun jalur yang lengkap—dari pelatihan sampai penempatan—dan semua dalam pengawasan negara. Ini yang membedakan antara jalur resmi dan tawaran-tawaran yang pada akhirnya merugikan masyarakat,” tegas Gubernur Sherly.

Solusi Cepat (quick wins) terkait peluang keberlimpangan tenaga kerja produktif di Maluku Utara telah disiapkan. Masyarakat pencari kerja dapat memanfaatkan peluang emas tersebut, guna mempersiapkan skill yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenga kerja di level menengah dan level atas di luar negeri.

Akhir tahun yang tanpa henti, Karena Gubernur telah memproyeksikan dampak signifikan bagi ekonomi lokal, terutama melalui peningkatan kualitas tenaga kerja dan peningkatan remitansi keluarga.

“Manfaatnya nyata, salah satunya pendapatan dan remitansi dari luar negeri untuk keluarga dan kampung halaman,” ujar Gubernur.

Penandatanganan MoU ini menegaskan bahwa di tengah bonus demografi, jalur resmi dan pelatihan terstandar adalah satu-satunya cara aman bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri—sekaligus langkah strategis mencegah penipuan dan eksploitasi pekerja, seperti yang pernah terjadi di Halmahera Selatan. (ADPIM*MALUT)

Dokumentasi Kegiatan Klik Di sini

©MalutProv

Berita Terkait

Berita Terpopuler

29
Oct 2025
2 Agenda
KONSULTASI PUBLIK KEHATI
08.00 - HOTEL BATIK
Hadir
FORUM KOORDINASI APH
08.30 - PENGINAPAN CENDRAWASIH
Hadir
18
Sep 2025
2 Agenda
Giat BPD MALUKU MALUT
08.30 - Bela Hotel
Hadir
RAKOR TPAD
13.00 - Ruang Rapat BPK Malut
Hadir
29
Oct 2025
2 Agenda
RAPAT PEMB. INFRASTRUKTUR
12.30 - RUANG RAPAT WAGUB
Hadir
RAMAH TAMAH DAN PENGENALAN KAJATI MALUT
19.30 - BELA HOTEL
Hadir
18
Sep 2025
1 Agenda
Rakor Evaluasi Program Gubernur
08.30 - Ruang Rapar Lt. 4
Hadir

Ruang Multimedia

Link